1453 (Hard Cover)



Rp120.000,00
Rp96.000,00 Hemat 20%
Termasuk pajak

DATA BUKU

Judul: 1453- Detik-Detik Jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Muslim

Penulis: Roger Crowley

Penerjemah: Ridwan Muzir

Genre: Sejarah

Cetakan: Januari 2023

Ukuran: 15 x 23 cm

Format: Hard cover

Tebal: 408 halaman

SINOPSIS

Selama lebih dari seribu tahun, Konstantinopel adalah pusat dunia Barat sekaligus pertahanan Kristen terhadap Islam. Selama itu pula kota ini tak lepas dari ancaman, namun selalu selamat dari penyerangan rata-rata setiap empat puluh tahun. Hingga akhirnya, sultan Usmani, Mehmet II, pemuda 21 tahun yang haus keagungan, berhasil melewati tembok pertahanan kota dengan bala tentaranya yang sangat besar. Berbekal persenjataan baru nan canggih, pada April 1453, sebanyak 80.000 pasukan Muslim memulai serangan mereka terhadap 8.000 pasukan Kristen di bawah pimpinan Konstantin XI, kaisar Byzantium ke-57. Konstantinopel akhirnya jatuh, menandai tersungkurnya kekuasaan Byzantium dan berakhirnya dunia Abad Tengah. Seperti apakah pertempuran dramatis yang berlangsung selama lima puluh lima hari itu?

Dengan riset sempurna, buku yang ditulis dengan gaya penceritaan novel ini mengisahkan peristiwa besar dalam sejarah dunia yang terlupakan: jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa Muslim Turki Usmani pada 1453. Buku ini sekaligus menampilkan kontestasi dua tokoh inspirasional, Sultan Mehmet II dan Kaisar Konstantin XI, yang berjuang demi keyakinan agama dan kekaisaran. Lebih dari itu, inilah kisah tentang momentum dan mata rantai kunci berbagai peristiwa penting dalam sejarah dunia yang mengantarkan Timur Tengah menuju dunia modern.

 

PENULIS

ROGER CROWLEY (lahir pada 1951 di Inggris) adalah lulusan Cambridge University. Usai menuntaskan sekolah dasar dan menengah, ia menghabiskan masa musim panas di Yunani untuk membuat barang tembikar. Setamat dari universitas, anak dari keluarga angkatan laut ini hijrah ke Istanbul dan mengembangkan minat yang besar pada sejarah Turki: selama bertahun-tahun, ia bertualang ke seluruh kawasan Mediterania dan mendalami pengetahuan geografi dan masa lalu wilayah ini. Beberapa tahun terakhir, ia melakukan perjalanan kembali ke daerah-daerah berbahasa Yunani, termasuk dua kali kunjungan ke Gunung Athos, rumah spiritual dalam tradisi Byzantium. Alhasil, muncullah karya pertamanya, buku ini: 1453 (2005). Ia juga menulis Empires of the Sea (2008), kisah lanjutan dari sejarah dramatis tentang kontes besar abad ke-16 antara dinasti Usmani dan dinasti Hapsburg untuk mengendalikan Mediterania.

Roger Crowley kerap menjadi narasumber tentang kekaisaran di kawasan Mediterania, antara lain untuk program In Our Time di BBC, Pusat Analisis Naval di Washington, NATO, dan Hay Festival. Baru-baru ini, ia memberi andil untuk serial televisi yang bertajuk “Usmani versus Kristen: Benturan Peradaban di Eropa Abad ke-16. Kini, ia tinggal di Inggris, di kawasan perdesaan Gloucestershire.

 

***

“Tak berlebihan, buku ini mampu mengisahkan peristiwa besar dalam sejarah tentang kota Kristen yang jatuh ke tangan bangsa muslim. Penulis buku ini menuturkan kisah tersebut dengan gaya penceritaan novel. Tak pelak, buku ini bisa tampil dengan memikat.”

—N. Mursidi, Koran Jakarta

 

“Membaca buku sejarah yang ditulis Roger Crowley ini seperti membaca sebuah novel. Dengan bahasa yang mengalir dan penuh metafora, deskripsi latar, alur, dan penokohan cerita sejarah disajikan secara detail dan gamblang. Ketika membacanya, saya seakan-akan benar-benar menyaksikan secara langsung

rentetan peristiwa yang dipaparkan di dalamnya.”

—Muhammad Rajab, Okezone.com

 

“Kelebihan buku ini terletak pada kelihaian penulisnya dalam menggambarkan karakter para tokohnya dengan sangat rinci. Dituturkan pula kehadapan pembaca seni perang pengepungan, taktik perang samudra, mitos—dan takhayul yang menyelubungi dilakukannya pengepungan terhadap Konstantinopel.”

—Muhammad el-Rumi as-Shofa, Harian Radar Surabaya

 

“Karya Roger Crowley ini berhasil membangun versi cerita yang begitu memikat tentang penaklukan Konstantinopel. Selama ini, peristiwa berdarah itu diceritakan para sejarawan berdasarkan asumsi terkait detail dan pertentangan di antara dua kubu yang berseteru. Karena itu, Roger berusaha menjauhkan kata “barangkali”, “mungkin saja”, “bisa jadi”, dan istilah sejenisnya.”

 

—Mohamad Asrori Mulky, GATRA

47 item

Referensi Spesifik

No customer reviews for the moment.